“Ada apaan tuh, Dik?”
Gadis kecil itu menoleh. “Oh, ada yang kecelakaan, Kak.”
Kemudian ia kembali menikmati es krim merahnya. Aku menelan ludah. Es krim itu kelihatan enak sekali, bukan? Ah, apa-apaan ini, kok bisa-bisanya aku terintimidasi oleh sebatang es krim seperti ini. Aku tertawa dalam hati.
“Kakak duduk sini ya, Dik.”
Ia mengangguk. Ia sendiri tampak nyaman duduk menyandar di kursinya. Teras minimarket ini memang sering dipakai sebagai tempat untuk menunggu.
“Lagi nunggu Mama yang lagi belanja di dalam ya?”
Ia mengangguk lagi.
Aku kembali menatap ke arah kecelakaan yang terjadi di jalan di depan minimarket. Orang-orang makin banyak berkerumun.
“Adik lihat kecelakaannya?”
Kulihat ia mengangguk. Aku takjub. Anak sekecil ini, menjadi saksi kecelakaan lalu lintas seharusnya merupakan hal yang mengerikan untuknya bukan? Setidaknya ia akan kaget, lalu berlari mencari ibunya. Apalagi kalau melihat kerumunan yang makin riuh itu, kecelakaan itu pastilah parah.
Aku jadi penasaran.
“Mau ke mana, Kak?” tanyanya saat aku bangkit dari kursi.
“Mau lihat ke sana.”
“Mendingan nggak usah, Kak.”
“Kenapa?”
Tapi ia tak menjawab. Malah kembali asyik menjilati es krimnya.
Karena tak mendapat jawaban, aku pun melangkah untuk ikut dalam kerumunan. Barangkali aku bisa membantu juga kan?
Begitu berhasil menyeruak di antara kerumunan orang itu, seakan ada yang menyumpal tenggorokan saat kulihat tubuh yang tergeletak di jalan.
“Awas! Hati-hati!”
“Mendingan kita kejar mobil yang sudah menabraknya tadi!”
“Polisi sudah dipanggil belum?”
“Ambulans! Sudah meninggal nih!”
Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kepalaku. “Apa kubilang, Kak. Tak usah lihat. Nanti malah kaget.” Suara itu … suara si gadis kecil.
Aku gegas menoleh ke arah teras minimarket.
Kulihat dia berdiri di sana. Masih menjilati es krim merahnya. Namun kini es krim itu tampak menetes-netes dengan hebat. Membanjiri lantai teras dengan warna merah. Merah yang kental.
Pandanganku nanar, dan kembali kutatap sesosok tubuh yang tergeletak itu.
Tubuhku …
— Σnd —
297 kata
Yogyakarta, 17 April 2015 @ 01:48
Aku kira anak kecilnya yang meninggal. Ternyata…
LikeLike
huwaahhhhh…horor bangeeeet *tutupmuka*
LikeLike
Tadinya kukira yang kecelakaan itu si anak kecil Mbak 🙂
LikeLike
hadeh serem mak….#merinding
LikeLike
Daku enggak suka horror. Tapi karena enggak tahu, jadi dibaca aja. Untung keren! Hehe… Hebat!
LikeLike
Iya sama dg komen2 di atas, kirain yg meninggal anak kecilnya 🙂
LikeLike
Jadi si anak kecil tadi juga hantu ya? :O
LikeLike
Iya hehe 😀
LikeLike
sip!
LikeLike
bagus kak! twist gitu hihihi
LikeLike
aku pikir yang kecelakaan seseraong yang di kenal si kakak itu mbak.
LikeLike
Awalnya sih aku menduga si anak kecil yang meninggal. Tapi kupikir, ah, nggak mungkin Carra bikin twist cemen gitu. Dan benar, ada twist lain yang disematkan. Keren, kakak.. 🙂
LikeLike
aku kira si anak kecil yang meninggal
tulisannya keren mbak
LikeLike